Untuk kesekian kalinya saya melihat dirinya
Masih di shaf pertama di setiap shalat
Sudah beberapa malam ini, dia selalu menyempatkan diri untuk shalat di mushala dekat kos saya. Walaupun saya tahu tempat tinggalnya cukup jauh dari mushalla ini
Disetiap akhir shalat, selesai berdzikir pada-Nya
Saya lihat ia masih dengan kebiasannya, terpekur dengan posisi bersila. Lama sekali.
Satu persatu jamaah yang hadir, permisi dengan teratur..
Namun ia masih dengan diamnya...
Saya amati dari belakang...begitu khusyu, begitu tenang
Tiba-tiba ia bangkit, dan kembali melanjutkan audiensinya dengan sang Pencipta...
Saya eja tiap gerakan shalatnya..dan saya temukan bahwa sujudnya begitu lama, begitu mendekap, begitu merendah...
Awan hitam mulai menghiasai mata saya,
mengundang mendung yang dengan cepat datang menyapa..
Dia..laki-laki itu... telah mengajari saya
bagaimana seharusnya seorang beribadah pada-Nya...
“Wahai diri merendahlah lebih lama”
0 Responses to “Merendahlah Lebih Lama”