<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d20262286\x26blogName\x3ddeepheart\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://punyahasan.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://punyahasan.blogspot.com/\x26vt\x3d1302758872242214304', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Satu CINTA di pertengahan FEBRUARI

Maukah kau menemaniku hari ini?. Aku butuh kamu di sampingku. Aku ingin mengajakmu mengembara. Pergi ke satu waktu. Ke satu tempat. Dua elemen yang akhirnya bergabung menjadi satu potongan episode terindah dalam hidup saya. 25 tahun yang lalu.


Saat itu satu tubuh terbaring lemah. Lemah yang bertambah-tambah. Deraan sakit menemani. Rona cemas menghiasi wajah. Seribu pertanyaan menggelayut di kepala. Terwakilkan oleh dua pertanyaan maha dahsyat . Apakah ia akan selamat?. Apakah buah cintanya juga akan selamat?. Keringat mengalir di sekujur kening dan lehernya. Begitu tak berdaya.


Satu dokter membantunya. Beberapa perawat berusaha menenangkannya. Dan saat-saat kritis itupun akhirnya tiba. Satu erangan keras disusul satu tangis kecil memenuhi satu arena pertaruhan nyawa. (Di lapis langit entah yang ke berapa, satu lagi kitab catatan disiapkan. Pertanda lahir satu anak Adam yang baru)


Rona cemas perlahan memudar. Digantikan satu rona bahagia.

Tapi rona bahagia sepertinya belum bisa sempurna menyapanya.

Rasa sakit kembali mendera. Rona cemas kembali datang.

Ya Allah

kembar !

Wanita ini melahirkan bayi kembar.

(ternyata kitab catatan yang disiapkan bukan satu, tapi dua. Diletakkan bersisian dengan kitab catatan sebelumnya. Pertanda lahir pula anak Adam yang lain)

***

Itulah kenapa saya menyebutnya sebagai potongan episode terindah dalam hidup saya. Pertengahan Februari, 25 tahun yang lalu. Seorang wanita melahirkan bayi kembar. Bayi kembar itu selamat, ibunya pun selamat.

Jadi jika setiap tanggal 14 Februari banyak sms yang masuk ke handphone saya, banyak ucapan selamat yang diberikan pada saya ; Hasan..Met Milad ya Bro.. dan ucapan-ucapan sejenis lainnya. Saya biasanya tersenyum dan berterimakasih.

Hari ini memang menjadi hari penting bagi saya. Tapi bukan karena hari ini adalah hari lahir saya. Tapi hari ini menjadi begitu penting karena tepat di tanggal yang sama, 25 tahun silam, ada seorang wanita yang berjuang mempertaruhkan nyawanya demi saya. Memberikan kepada saya satu bentuk cinta.

satu cinta di pertengahan Februari.

***

[pict from devianart.com]


0 Responses to “Satu CINTA di pertengahan FEBRUARI”

Post a Comment



© 2006 deepheart | Blogger Templates by GeckoandFly.
No part of the content or the blog may be reproduced without prior written permission.
Learn how to make money online | First Aid and Health Information at Medical Health