<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d20262286\x26blogName\x3ddeepheart\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://punyahasan.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://punyahasan.blogspot.com/\x26vt\x3d1302758872242214304', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Desir Hati

Sampai detik ini, siluet seorang ayah dengan anak laki-laki disampingnya selalu memancing saya untuk tersenyum. Entah apa karena selama ini saya begitu merindukan Almarhum Ayah saya (Ya Allah, lapangkan alam kuburnya. Karuniakan ia teman yang baik disana) atau mungkin karena saya ingin sekali memiliki anak laki-laki. Mungkin kolaborasi keduanya. Saya tidak tahu. Tapi yang pasti setiap kali ada teman yang dikaruniakan anak laki-laki, hati ini pun sibuk bermunajat : “Ya Rabb..karuniakan hamba rezeki yang sama”.

Hari Ahad lalu, senyum saya itu berubah menjadi gelak tawa renyah. Di gedung Braja Mustika Bogor saya temukan begitu banyak siluet itu. Hei..disini banyak sekali lelaki berpredikat ayah dengan anak laki-lakinya. Hati ini pun berdesir.

Dan desiran itupun menemui puncaknya. Saat sedang menghadap-Nya di dua rakaat setelah shalat Dzuhur. Sepasang tangan mungil berpegangan di betis dan paha saya. Bergelantungan di celana panjang yang saya pakai, laki-laki mungil itu bermain-main. MasyaAllah..kenapa ada rasa bahagia dalam hati saya. Anak kecil itu bukan anak saya (lha wong menikah saja belumPhoto Sharing and Video Hosting at Photobucket), tapi kenapa begitu bahagia hati ini. Tidak terbayang kebahagiaan seperti apa jika itu benar anak saya. Seperti kata seorang yang sudah menikah : Salah satu kebahagiaan bagi seorang lelaki adalah saat ia menimang anaknya dan jari-jari mungil itu meraba-raba wajah sang ayah.

Siang itu hati saya berdesir, dan kau tahu, desiran itu masih terasa sampai sekarang.


(salam untuk beberapa teman yang sempat membuat hati saya sibuk bermunajat; Koko Setiawan *dengan jundinya Ayyash*,Mas Budi Setiyanto *dengan jundinya Faiz*, Doni *kemarin dia memberitahu kalo hasil USG calon bayinya adalah laki-laki*. Jaga rezeki yang telah Allah berikan ya)



-pict from esarie.multiply.com-

1 Responses to “Desir Hati”

  1. # Anonymous Anonymous

    di Gedung Braja Mustika Bogor aya naon Bang?
    Semoga antum mendapat rezeki itu
    (^_^)  

Post a Comment



© 2006 deepheart | Blogger Templates by GeckoandFly.
No part of the content or the blog may be reproduced without prior written permission.
Learn how to make money online | First Aid and Health Information at Medical Health